https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/issue/feedJurnal Pengabdian Masyarakat Poltekip2024-01-24T10:43:30+08:00Nama Editornamaeditor@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Masyarakat Poltekip is an national journal published by Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, Indonesia. It covers all areas of criminal, social, psychology, public administration, management, education, and government law. Its global readership includes educational, teachers, students and others with a professional or personal interest in Correctional Science. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.</p>https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/article/view/163Pemberdayaan Narapidana Melalui Keterampilan Rajutan Benang Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang2024-01-09T17:05:00+08:00Dhini Annissa Silalahidhiniannissa4@gmail.comRachmayanthy Rachmayanthyyanthyrachma@yahoo.comMelchi Paul Scholtenmelchi.limbong01@gmail.comMarkus Marselinus sogemarkusmarselinus@gmail.comIman Santosoimsato1979@gmail.com<p>Dalam meningkatkan keterampilan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, diadakan secara rutin pelatihan diadakan untuk membekali warga binaan agar setelah masa pidananya selesai tidak kebingungan lantaran warga binaan sudah memiliki keahlian. Harapannya nanti warga binaan dapat diterima di lingkungan masyarakat dan menjadi individu yang baik. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dimulai dari mengikuti kegiatan keterampialn rajut benang di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang. Berdasarkan hasil praktik lapangan melaui pelatihan yang dilaksanakan langsung, kegiatan berjalan dengan lancer meskipun antusias warga binaan masih terbilang kurang, disatu sisi petugas sudah menyediakan apa yang dibutuhkan narapidana untuk mengikuti kegiatan keterampilan namun motivasi dari warga binaan belum ada</p>2023-12-29T00:00:00+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/article/view/162Pembuatan Kue Putu Ayu Sarana Pembinaan Kemandirian di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang2024-01-11T10:57:44+08:00Hernes askenditahernesaskendita@gmail.comLaudita indah Dewiindahdewi.lauditta@gmail.comArif Muhammad Hakimarifhakim075@gmail.comMoch. Felix Astanamoch.felix39@gmail.comMarkus Marselinus sogemarkusmarselinus@gmail.com<p>Pembinaan tata boga di lembaga pemasyarakatan (lapas) penting dilakukan untuk meningkatkan keterampilan narapidana dalam memasak dan menyajikan makanan yang sehat, serta membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari lapas. Namun, terdapat masalah dalam sistem tata boga lapas di Indonesia, seperti kurangnya anggaran dan peralatan yang memadai, minimnya pelatihan dan pengawasan terhadap petugas tata boga, dan praktik korupsi yang mengakibatkan penurunan kualitas makanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, seperti mengalokasikan anggaran yang memadai, memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada petugas tata boga, meningkatkan pengawasan dan inspeksi terhadap keamanan dan kualitas makanan, dan mengadopsi program tata boga yang lebih baik dan berkelanjutan. Salah satu program pembinaan yang diusulkan adalah pembuatan kue putu ayu di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, dengan metode pendekatan partisipatif, pelatihan dan pembinaan, pendekatan kolaboratif, dan monitoring dan evaluasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian narapidana dalam pembuatan kue putu ayu dan menjadi bekal bagi mereka ketika kembali ke masyarakat. Tujuan program ini adalah untuk mengaktualisasikan tujuan pemasyarakatan yaitu reintegrasi sosial, dengan harapan dapat memulihkan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan narapidana.</p>2023-12-29T14:38:41+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/article/view/164Pemberdayaan Narapidana Perempuan Melalui Pelatihan Menjahit Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang2023-12-29T15:31:03+08:00Regita Devaniaregitard28@gmail.comDevy Yunitasaridevyyunitasari19664@gmail.comElisabeth Elisabethelisabethvwxyz98@gmail.comFuad Ashshiddiqifuadashshiddiqi07@gmail.comMarkus Marselinus sogemarkusmarselinus@gmail.comOdi JarodiOdi.30jarodi@gmail.com<p><em>Pelatihan menjahit di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang merupakan kegiatan penting karena memberikan pembinaan kemandirian kepada narapidana dan membantu mereka memperoleh keterampilan yang dapat meningkatkan peluang kerja atau membuka usaha setelah mereka bebas nanti. Melalui pelatihan menjahit, narapidana diajarkan cara membuat berbagai jenis pakaian dan aksesori, termasuk perbaikan pakaian, penggunaan mesin jahit, dan pemilihan bahan. Pembinaan kemandirian jahit pada narapidana dapat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa metode yakni Metode praktik langsung, Metode demonstrasi, Metode latihan mandiri, Metode pemecahan masalah dan Metode sosialisasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa narapidana berhasil mempelajari keterampilan menjahit dengan baik dan mampu membuat berbagai jenis pakaian dan aksesori. Selain itu, pelatihan menjahit juga memberikan manfaat psikologis, seperti meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri narapidana. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu narapidana untuk memulai usaha setelah bebas nanti dan mengurangi risiko keterlibatan kembali dalam aktivitas kriminal.</em></p>2023-12-29T14:51:25+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/article/view/336Inovasi Ruang Integritas Tahanan Anak Sebagai Pemenuhan Hak Anak di Rumah Tahanan Kelas IIB Sukadana2024-01-24T10:43:30+08:00Edo Prihantoropadikareswara@gmail.comM Ali Equatorabangtora1973@gmail.comCahyoko Edi Tandocahyoyoko7@gmail.comUmar Anwarumar.harun12@gmail.com<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>In Indonesia, State Detention Centers have changed their function to become prisons where prisoners, both adult child prisoners and adult prisoners, become one in the detention center, making child prisoners have to mix with prisoners and adult prisoners, this then triggers conflicts regarding the rights of children, especially prisoners. children are not properly met in the State Detention Center. The aim of community service is to provide solutions regarding children's rights which have not been fulfilled while serving a period of detention with innovation in the integrity room in the Class IIB Sukdana Prison. This research uses a qualitative research method with the PAR method (Participatory Action Research. In this method, researchers and research subjects work together to design, implement and evaluate an action or intervention to overcome problems or issues that exist in the community). A type of collaborative research that involves active participation from the group or community that is the subject of the research. In this method, researchers and research subjects work together to design, implement and evaluate an action or intervention to overcome problems or issues that exist in the community. The final result of program implementation is that the Sukadana Class IIB State Detention Center provides a space of integrity as a place for detained children to express their feelings in terms of fulfilling their rights; Creating Innovation for the Sukadana Class IIB Detention Center regarding the problem of detention centers changing their function as prisons; With this program, it is hoped that it can assist correctional technical implementation units throughout Indonesia in their efforts to fulfill children's rights, especially children who are serving a period of detention.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Keywords : </em></strong><em>Children's Rights, Prisoners, State Detention Centers</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Di Indonesia Rumah Tahanan Negara beralih fungsi juga menjadi Lapas dimana para tahanan baik itu tahanan dewasa anak serta narapidana dewasa menjadi satu di dalam Rutan sehingga membuat tahanan anak harus berbaur dengan narapidana maupun tahanan dewasa hal ini yang kemudian memicu konflik bahwa hak-hak anak khususnya tahanan anak tidak tepenuhi dengan baik di Rumah Tahanan Negara.. Tujuan pengabdian masyarkat yaitu untuk untuk memberikan solusi terkait hak anak yang belum terpenuhi seklama menjalani masa tahanan dengan inovasi ruang integritas di Ruitan Kelas IIB Sukdana. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kualitatif dengan metode PAR (<em>Participatory Action Research</em>.. Dalam metode ini, peneliti dan subjek penelitian bekerja sama dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi sebuah tindakan atau intervensi untuk mengatasi masalah atau isu yang ada di dalam komunitas). Jenis penelitian kolaboratif yang melibatkan partisipasi aktif dari kelompok atau komunitas yang menjadi subjek penelitian. Dalam metode ini, peneliti dan subjek penelitian bekerja sama dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi sebuah tindakan atau intervensi untuk mengatasi masalah atau isu yang ada di dalam komunitas. Hasil akhir pelaksanaan program yakni Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sukadana menyediakan ruang integritas sebagai tempat bagi anak tahanan untuk mengungkapkan perasaan mereka dalam hal pemenuhan hak hak mereka; Menciptakan Inovasi bagi Rutan Kelas IIB Sukadana terkait permasalahan Rutan yang beralih fungsi juga sebagai Lapas; Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu unit pelaksana teknis pemasyarakatan di seluruh Indonesia dalam hal upaya memenuhi hak anak khususnya anak yang sedang menjalani masa tahanan.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Hak Anak, Tahanan, Rumah Tahanan Negara</p>2023-12-29T00:00:00+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.poltekip.ac.id/jpmp/article/view/167PRODUKSI TEMPE DAN KERIPIK TEMPE DALAM PROGRAM KEGIATAN KERJA LAPAS KELAS I TANGERANG2024-01-11T10:59:25+08:00Rachmayanthy Rachmayanthyyanthyrachma@yahoo.comAndhika Galih Darma Saputraandhikagalih@gmail.comArvandio Meilvindraarvandioomlv@gmail.comGian Abelio Yusakgianabelio.GA@gmail.comM.Afief Rifqimafiefrfq99@gmail.comMehdi Fikiamhdfikia@gmail.com<p><em>Warga Binaan Pemasyarakatan dikenalkan dengan dua jenis program pembinaan yaitu Pembinaan Kepribadian dan Pembinaan Kemandirian, Lapas Kelas I Tangerang memberikan pelatihan kegiatan produksi tempe dan kripik tempe pada warga binaannya dan diharapkan mampu menjadi wirausaha meski hidup dalam Lapas yang berkualitas, sehingga dapat di konsumsi oleh konsumen di masyarakat umum dan menjadi sumber PNBP bagi Lapas Kelas I Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk penghidupan warga binaan serta Meningkatkan minat dan daya tarik Warga binaan pemasyarakatan untuk mengikuti pembinaan kemandiria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu Observasi, Wawancara dan Dokumentasi adalah tekhnik yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dari hasil penelitian perlu adanya pelatihan terkait permasalahan tersebut kepada warga binaan agar dapat mengatasi permsalahanya seperti mencari warung-warung dan pusat oleh-oleh agar dapat menitipkan hasil produksinya.</em></p>2023-12-29T15:29:32+08:00##submission.copyrightStatement##