Dinamika Ekonomi Indonesia: Dampak Inflasi, Deflasi, Judi Online, dan Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan

Abstract

Ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling terkait, yakni fluktuasi inflasi-deflasi, perputaran uang dari judi online, dan kasus korupsi berskala besar. Inflasi yang terkendali sebesar 1,60% dan deflasi 0,48% pada Februari mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menekan harga melalui kebijakan fiskal dan moneter. Namun, deflasi juga menunjukkan lemahnya permintaan agregat, terutama dari konsumsi rumah tangga, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, perputaran dana dari judi online diperkirakan mencapai Rp 1.200 triliun pada 2025. Lonjakan ini menimbulkan risiko serius terhadap stabilitas sistem keuangan, karena seringkali berkaitan dengan praktik pencucian uang, pendanaan terorisme, dan aktivitas ilegal lainnya. Selain itu, korupsi dalam proyek besar seperti kasus PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 968,5 triliun turut memperburuk ketimpangan sosial dan mengurangi potensi pendapatan negara. Hal ini menjadi penghambat utama bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak ketiga faktor tersebut terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Adapun rekomendasi kebijakan yang diajukan meliputi: Perumusan kebijakan moneter yang lebih hati-hati dan responsif, Penegakan hukum yang tegas terhadap praktik judi online dan korupsi,Peningkatan pengawasan terhadap aliran dana ilegal untuk memperkuat transparansi dan mengurangi ketimpangan sosial.